PASURUAN - Wujudkan Kedekatan dengan santri pondok, Polres Pasuruan Polda Jatim melaksanakan Pembinaan dan Dialog Interaktif dengan para Santri Pondok Pensantren yang ada di Kabupaten Pasuruan.
Pada kegiatan tersebut para santri diberikan strategi menghadapi media sosial dan juga maraknya peredaran narkoba yang akhir – akhir ini juga menyasar di kalangan pelajar dan pondok pesantren.
Kapolres Pasuruan AKBP Bayu Pratama Gubunagi, S.H., S.I.K., M.Si melalui Kasi Humas Polres Pasuruan, Ipda Bambang Sugeng Hariyadi, S.Sos mengatakan pada kegiatan tersebut disampaikan kepada para santri outputnya adalah untuk kamtibmas.
“Materi yang kami sajikan diantaranya tentang Media Sosial (Cara bermedia Sosial yg Bijak), Lalu lintas, Bahaya Narkoba, dan Kenakalan Remaja, ”ujar Ipda Bambang, Rabu (9/8).
Hal itu lanjut Ipda Bambang adalah bentuk upaya Polres Pasuruan Polda Jatim dalam mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban Masyarakat ( Kamtibmas ) yang dimulai sejak dini.
Dalam kegiatan tersebut menurut Kasi Humas Polres Pasuruan lebih pada dialog interaktif dengan maksud agar curhatan para santri juga dapat tersampaikan kepada pemateri.
Baca juga:
Kapolri Tinjau Vaksinasi di Candi Borobudur
|
“Kami lebih ke diaolog interaktif, sehingga para santri lebih bebas bertanya dan kami menjawab, ”ujar Ipda Bambang.
Ipda Bambang mengatakan terkait Narkoba, KBO Satresnarkoba Ipda Purwo, S.H juga membeberkan cara menghindari peredaran narkoba.
“Seperti disampaikan oleh Pak KBO Satresnarkoba bahwa kunci utama menghindari Narkoba adalah dengan lebih menguatkan iman kita, dan selalu menggunakan obat dengan resep dokter jika kita sedang sakit, ”ujar Iptu Bambang.
Sementara itu Kasi Humas Polres Pasuruan Polda Jatim menjelaskan tentang cara menangkal berita Hoax.
Kasi Humas menyebut ciri ciri yang paling mendasar dari berita hoax itu adalah yang posting menggunakan nama samaran bukan nama asli netizennya, dan biasanya terdapat postingan kalimat Provokatif yang mengarahkan pembaca ke hal-hal negatif atau Hate Speech di dalam postingan berita tersebut.
“Kita perlu melakukan koreksi dan komparasi terhadap suatu berita yang postingannya muncul di media sosial, apakah berita tersebut sudah sesuai dengan fakta di lapangan atau tidak, dan biasanya, " jelas Ipda Bambang.
Karena kata Ipda Bambang, berita Hoax atau bohong yang banyak ditulis oleh netizen di media sosial itu dapat mempengaruhi framing mainset Masyarakat.
Kegiatan yang digelar oleh Polres Pasuruan Polda Jatim itu juga mendapat apresiasi dari para pengasuh Pondok Pesantren dan juga para Ustad salah satuanya adalah Ustad Ismail yang merupakan guru pembina di Pondok Pesantren Dalwah (Darullughoh Wadda'wah ) Bangil.
"Kami ucapkan terimakasih kepada Polres Pasuruan untuk bisa hadir dalam rangka memberikan pembinaan dan Dialog Interaktif dengan Santri Pondok kami, sehingga para Santri Pondok diharapkan mempunyai wawasan dan banyak pengetahuan yang diperoleh dari pemateri, " ucapnya. (*)